Hari ini sekolah bubar lebih awal, berhubung besok kemping, maka dari itu pihak sekolah membubarkan sekolah lebih awal agar para murid dapat mempersiapkan keperlukan mereka untuk besok.
Kemping akan di laksanakan 3 hari 2 malam, mulai dari hari jumat sampai minggu.
Lisa melirik jam tangan nya, "hmm guys kayak nya gue gak bisa ikut kalian ke mall deh,soal nya gue ada janji sama nyokap",menatap satu persatu teman nya.
"ya gak asik dong,gak ada Lisa" ujar Dafa sok memelas.
Lisa menahan senyum geli nya melihat Dafa.
"ih tampang lo daf,jijik gue", Adit mendorong Dafa yang ada di samping nya dengan tampang jijik.
"sorry ya."
"ya udah gak papa kok,kita berempat aja".
"beneran,makasih Aqila ku",memeluk Aqila. " ya udah kalau gitu gue duluan ya,sampe in sama Dimas", teriaknya sambil melembaikan tangan dan masuk ke dalam mobil jemputannya.
Aqila mendengus sambil melirik Dafa yang tengah tersenyum gak jelas kepada nya dan mengedip-ngedipkan mata nya, " kenapa sih tu temen lo,kelilipan ya ", ujar nya kesal pada Adit.
Adit terkekeh pelan, " dia tu kelilipan cinta lo qila".
"ih alay".
"loh kok bertiga doang,Lisa mana?", Dimas yang baru datang langsung celingak celinguk mencari keberadaan satu sahabat nya yang hilang.
"udah pulang,kata nya sih ada urusan sama nyokap nya".
"oohh,", Dimas manggut manggut atas jawaban Aqila barusan, "sayang banget ya", gumamnya pelan, entah pada siapa di tujukan nya gumaman itu. Aqila mengernyitkan dahi nya,mendengar samar-samar apa yang di ucapkan oleh Dimas yang tepat di samping nya.
"apa dim? Lo ngomong apa barusan?".
"e...e bukan apa-apa kok,gue cuman bilang,sayang aja Lisa gak pergi kan kita jadi kurang gitu".
Aqila mengangguk,namun ia masih memperhatikan Dimas yang ia tidak tau kenapa berubah jadi gagu dan gugup begitu.
"e Aqila,nanti di mall jalan nya sama babang Dafa ya", Dafa menarik Dimas dari samping Aqila,mengganti nya dengan diri nya sendiri.
Aqila tersenyum di paksa kan, "ogah", jawabnya ketus dan melepaskan tangan Dafa yang merangkulnya. Ia berjalan meninggalkan 3 cowok itu,yang dua normal,tapi yang satu sudah gila stadium satu.
"kasian,di tolak lagi ya,yang sabar ya", Ujar Dimas prihatin,namun lebih terdengar meledek,dengan senyum yang di tahan dan tangan yang menepuk pundak sohibnya itu.
"ngeledek aja lo terus", ujar Dafa betek.
Dimas semakin tertawa dan semakin meledek sahabatnya itu.
"udah ah,yuk susul Aqila nya", Adit merangkul kedua pundak sahabat karib nya itu,dan berjalan menyusul Aqila.
.........
"makasih ya,udah di anterin", Aqila menatap sahabatnya itu dengan senyuman manis andalannya.
"kayak sama siapa aja", mengacak-acak rambut cewek yang ada di samping nya itu.
Aqila tersenyum dan keluar dari mobil sport hitam itu,sudah cukup malam Aqila pulang,karna mereka sibuk berkeliling mall untuk membeli cemilan buat besok,di tambah Aqila yang membeli keperluan lain,seperti aksesoris khas untuk cewek. Jadi,mau tak mau 3 cowok ganteng nan mempesona itu harus mengikuti Aqila.
"e qil", Dimas memanggil Aqila yang hendak memasuki pagar rumah nya,dengan cepat ia keluar mobil.
"kenapa?"
"e.. Enggak kenapa-kenapa sih,gue cuman mau nanya,apa sih yang di suka sama cewek?", tanya nya sedikit gugup.
Aqila menatap Dimas dengan kernyitan di dahi nya. "ngapain lo nanya kayak gitu?".
"ya cuman mau tau aja, jawab aja kenapa sih".
"jangan bilang lo lagi naksir cewek?", Aqila menatap cowok di depan nya itu dengan tatapan tajam menyelidik.
"ya gitu deh,kalau lo sendiri suka apa an?".
Aqila tampak berfikir, " gue suka sama bunga mawar pink".
Dimas mengangguk.
"emang lo naksir sama siapa sih?", Aqila mulai penasaran,karna baru pertama kali ini lah Dimas sang kapten tim basket dan juga ketua osis ini menanyakan perihal yang berhubungn dengan cewek.
Dimas tersenyum jail pada sahabat nya itu, "ih kepo",mencubit hidung Aqila, "gih sana masuk,trus satu lagi lutunya di obatin,entar makin parah lagi".
Aqila kembali mengernyitkan dahinya,melihat Dimas yang aneh dengan senyuman yang bagi nya benar - benar gak jelas,bahkan sampai mobil itu menghilang di belokan gang.
"aneh",gumamnya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
.........
Malam ini Aqila tengah membenahi barang-barang nya besok untuk kemping,memasukkan nya ke ransel yang lumayan besar. Namun di tengah aktivitas itu, ia teringat akan percakapan nya tadi bersama Dimas.
"Dimas naksir cewek,siapa?",pikirnya.
Lamunan itu harus buyar saat di dengar nya pintu kamar terbuka, "sayang", sapa orang yang masuk tersebut. Siapa lagi yang berani masuk kamar nya tanpa mengetuk pintu,sudah pasti itu papa nya.
"belum tidur?", mendekati putri tunggal nya itu.
"belum pa,ini lagi beres-beres buat kemping besok".
"o gitu,ya udah tapi jangan malem-malem ya tidur nya", Hendra mengusap puncak kepala anak nya dengan penuh kasih sayang.
Aqila tersenyum,dan kembali melanjutkan aktivitas nya saat sang ayah telah keluar kamar. Ia meraih hp nya yang bergetar.
"Besok pergi nya bareng gue ya qil!"
"Tumben lo yang ngajak gue,biasa nya kalau gak gue yang minta tebeng, gak bakal mau lo jemput gue."
"Ya gue pingin bareng aja,ya udah besok gue jemput ya,good night qil :-)"
Aqila tidak membalas lagi pesan dari Dimas,ia sibuk dengan pikiran nya sekarang yang penuh dengan tanda tanya.
"sumpah ni anak aneh habis",gumam nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar